Macam-macam Kopling Motor
Pada umumnya ada tiga macam tipe teknologi
kopling, yaitu wet clutch (kopling basah), dry clutch (kopling kering)
dan slippery clutch (kopling licin).
Pada sistem slippery clutch hanya dipakai pada sepeda motor balap.
Kopling ini sengaja dirancang untuk menghilangkan efek engine braking
saat pembalap mengurangi kecepatan memasuki tikungan.
Sistemnya dibuat untuk menghilangkan hubungan tenaga
dengan roda belakang atau slip, sehingga roda mudah dikendalikan. Tetapi
tidak menutup kemungkinan motor harian juga menggunakan teknologi
seperti ini, contohnya Ducati 996 SPS ataupun Desmosedici RR.
Tipe kedua dan paling umum digunakan oleh sepeda motor adalah kopling
basah, dimana sistem kopling basah lebih cocok digunakan untuk
penggunaan harian. Disamping biaya oprasional lebih murah jenis kopling
ini lebih reliable dibanding jenis kopling lainya.
Khusus sistem kopling kering umumnya digunakan pada motor
berukuran besar. Beban berat kendaraan lebih cocok menggunakan sistem
kopling kering. Tetapi bukan berarti sistem kopling ini bebas dari
masalah. Terutama pada kendaraan roda dua, sistem kopling kering lebih
rentan masalah dibanding kopling basah.
Kopling Kering = Waspadai Musim Hujan !
Bagi pemilik motor yang menggunakan kopling kering, musim hujan
merupakan saat paling rentan terhadap kondisi kopling motornya. Salah
satu penyebabnya adalah udara lembab dan kotoran yang mengendap dalam
bentuk cipratan air yang masuk dari sisi luar koplingnya.
Bisa dibilang cukup fatal, karena cipratan air tersebut akan menumpuk di
rumah kopling dan pelat kopling. Akibatnya beban kopling akan menjadi
berat. Efek langsungnya adalah pelat kopling yang lengket mengakibatkan
kopling enggan kembali keposisi semula.
Efek lainya adalah akibat beban berat tersebut pemutar
kopling yang terletak pada posisi paling luar menjadi tumpuan bila
terjadi akan terjadi keretakan yang berujung pada patahnya pemegan pegas
kopling tersebut.
Cara mengantisipasinya bagai mana ?
Ini saatnya mengorbankan Fashion demi oprasionalitas. Sudah pasti para
pemilik kopling kering ingin menunjukan kopling keringnya yang
berwarna-warni dengan memasang cover kopling
yang terbuka. Memang terlihat keren tetapi dengan kondisi seperti ini
pengguna motor harus mewaspadai air yang masuk kedalam sela2 kopling,
bila kejadian seperti diatas tidak ingin terjadi!
Mengganti cover kopling dengan model tertutup bisa menjadi pilihan
paling mudah, selain simple resiko kemasukan air pun bisa diminimalisir
secara maksimal. Tetapi sebelum mengganti cover ada baiknya membersihkan
rumah kopling dan plat kopling dari kerak maupun endapan air terlebih
dahulu hingga benar2 kering dan kinclong agar kopling motor bebas dari masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar